jawaban UTS
1. peran pemerintah didalam mengelola jaringan
mobile di indonesia
menimbang :
a.
bahwa Roadmap Penerapan IPv6
merupakan suatu kebutuhan yang sangat mendesak
untuk mengantisipasi krisis persediaan IPv4 dalam waktu dekat;
b.
bahwa untuk menjamin ketersediaan kebutuhan IP dilakukan migrasi ke IPv6,
perlu ditetapkan Kebijakan Roadmap Penerapan IPv6 di Indonesia dengan Peraturan
Menteri Komunikasi dan Informatikan.
Mengingatkan :
1.
.Undang-Undang Nomor : 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi (Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 1999, Tambahan Lembaran Negara Nomor : 3881);
2.
Peraturan Pemerintah Nomor : 52 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan
Telekomunikasi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 107
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3980);
3.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor : 9 Tahun 2005 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara
Republik Indonesia sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden
Republik Indonesia Nomor : 94 Tahun 2006;
4.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor : 10 Tahun 2005 Tentang Unit
Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor : 7 Tahun 2007;
5.
Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor :
17/PER/M.KOMINFO/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Komunikasi dan Informatika.
Meneapkan : PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN
INFORMATIKA TENTANG KEBIJAKAN ROADMAP PENERAPAN IPv6 DI INDONESIA.
1.
Pasal 1 Menetapkan Kebijakan Roadmap Penerapan
IPv6 di Indonesia sebagai arah penerapan IPv6 di Indonesia sebagaimana dalam Lampiran
Peraturan ini.
2.
Pasal 2 iii Kebijakan Roadmap Penerapan IPv6
di Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, wajib digunakan sebagai
pedoman dalam penerapan IPv6 di Indonesia oleh pemangku kepentingan.
3.
Pasal 3 Kebijakan Roadmap Penerapan IPv6 sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1, terus menerus dievaluasi dan apabila diperlukan dapat
diadakan penyesuaian sejalan dengan tuntutan perkembangan tehnologi.
4.
Pasal 4 Peraturan Menteri ini mulai berlaku
pada tanggal ditetapkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara
Republik Indonesia
2.
Sejarah Teknologi Mobile
1. Teknologi
Generasi Awal / Zero Generation (0G)
Generasi
awal (0G) atau Mobile radio telephone ini merupakan teknologi telepon selular
modern permulaan, dimana menggunakan jaringan gelombang radio (radiotelephone)
khusus (terpisah dan tertutup dengan jaringan lain yang sejenis) dengan
jangkauan jaringan yang terbatas dan dapat terhubung dengan jaringan telepon
umum biasa. Dipergunakan biasa pada mobil dan truk agar dapat berkomunikasi
dengan jaringan telepon biasa. Mobile radio telephone ini dikenal dengan nama
dagang WCCs (Wireline Common Carriers, AKA telephone companies), RCCs (Radio
Common Carriers), and two-way radio dealers. (prinsipnya seperti jaringan komunikasi
Polisi atau Taxi (walkie-talkie), hanya saja Mobile radio telephone ini
mempunyai nomor telepon tersendiri dan terhubung dengan jaringannya
tersendiri). Mobile radio-telepon ini pada era akhir 1940 dan tahun 1950 yang
dikomersialkan, perangkat masih menggunakan komponen utama tabung hampa (karena
transistor baru ditemukan tahun 1948 dan dikomersialkan tahun 1954 oleh Texas
Instruments) yang sangat sensitif, dengan ukuran perangkat yang menyita tempat
dan berat juga layanan jaringan yang benar-benar sangat terbatas.
Kemampuan teknologi 0G
Kemampuan
teknologi 0 G ini hanya dapat bisa melayani komunikasi suara saja dan merupakan
teknologi awal komunikasi bergerak (mobile) yang diimplementasikan dan
dikomersialkan.
Kelemahan
teknologi 0 G :
Metoda
transmisinya masih half-duplex meski pada perkembangannya mendukung
full-duplex.
Jumlah
pelangan dan jangkauan jaringannya sangat terbatas.
Tidak
mendukung komunikasi data
2. Teknologi
Generasi Pertama (1G)
Generasi pertama atau 1G merupakan teknologi
handphone pertama yang diperkenalkan pada era 80-an dan masih menggunakan
sistem analog. Generasi pertama ini menggunakan teknik komunikasi yang disebut
Frequency Division Multiple Access (FDMA). Teknik ini memungkinkan untuk
membagi-bagi alokasi frekuensi pada suatu sel untuk digunakan masing-masing
pelanggan di sel tersebut, sehingga setiap pelanggan saat melakukan pembicaraan
memiliki frekuensi sendiri (prinsipnya seperti pada stasiun radio dimana satu
stasiun radio hanya menggunakan satu frekuensi untuk siarannya). Pertama kali
tersedia secara komersial di Amerika Serikat pada tahun 1978. Implementasi
teknologi 1G adalah AMPS (Advanced Mobile Phone Service), TACS (Total Access
Communication System), dan NMT (Nordic Mobile Telephone).
Ini adalah standar baru dari teknologi
jaringan. zaman dimana campur tangan manusia sudah tidak terlalu dibutuhkan
semuanya benar benar sudah otomatis dan dengan bentuk yang kecil tentunya.
karena ini adalah ponsel generasi pertama mereka membuat nya sangat serius
mereka membuat ponsel yang kuat dan handal yang akhirnya tersebar ke seluruh
dunia.
Kemampuan
teknologi 1 G
Kemampuan teknologi 1 G ini hanya dapat bisa
melayani komunikasi suara saja tidak dapat melayani komunikasi data
dalam kecepatan tinggi dan besar.
Kelemahan
teknologi 1 G
Penggunaan teknologi analog pada generasi
pertama menyebabkan banyak keterbatasan yang dimiliki seperti kapasitas trafik
yang kecil, jumlah pelanggan yang dapat ditampung dalam satu sel sedikit, dan
penggunaan spektrum frekuensi yang boros karena satu pengguna menggunakan satu
buah kanal frekuensi. Derau intemodulasi (suara tidak jernih).
3. Teknologi
Generasi Kedua (2G)
Teknologi generasi kedua muncul pada awal
tahun 90-an karena tuntutan pasar dan kebutuhan akan kualitas yang semakin
baik. Generasi 2G sudah menggunakan teknologi digital. Generasi ini menggunakan
mekanisme Time Division Multiple Access (TDMA) dan Code Division Multiple
Access (CDMA) dalam teknik komunikasinya. Implementasi teknologi ini adalah GSM
(Global System for Mobile Communication) yang saat ini digunakan oleh hampir
sepertiga dari total populasi dunia (GSM Association).
Kemampuan
teknologi 2G
Generasi kedua selain digunakan untuk
komunikasi suara, juga bisa untuk SMS (Short Message Service adalah layanan dua
arah untuk mengirim pesan pendek sebanyak 160 karakter), voice mail, call
waiting, dan transfer data dengan kecepatan maksimal 9.600 bps (bit per
second). Kecepatan sebesar itu cukup untuk mengirim SMS, download gambar, atau
ringtone MIDI. Kelebihan 2G dibanding 1G selain layanan yang lebih baik, dari
segi kapasitas juga lebih besar. suara yang dihasilkan menjadi lebih jernih,
karena berbasis digital, maka sebelum dikirim sinyal suara analog diubah
menjadi sinyal digital. Perubahan ini memungkinkan dapat diperbaikinya
kerusakan sinyal suara akibat gangguan noise atau interferensi frekuensi lain.
Perbaikan dilakukan di penerima, kemudian dikembalikan lagi dalam bentuk sinyal
analog, efisiensi spektrum/ frekuensi yang menjadi meningkat, serta kemampuan
optimasi sistem yang ditunjukkan dengan kemampuan kompresi dan coding data
digital. Tenaga yang diperlukan untuk sinyal sedikit sehingga dapat menghemat
baterai , sehingga handset dapat dipakai lebih lama dan ukuran baterai bisa
lebih kecil.
Kelemahan
teknologi 2 G
Kecepatan transfer data masih rendah. Tidak
efisien untuk trafik rendah. Jangkauan jaringan masih terbatas dan sangat
tergantung oleh adanya BTS (cell Tower).
4. Teknologi
Generasi Dua Setengah (2.5G)
Teknologi generasi kedua dirasa masih belum
cukup karena adanya kebutuhan untuk akses data. Oleh karena itu dikembangkan
teknologi GPRS (General Packet Radio Service) yang menambahkan packet switching
ke dalam jaringan GSM yang circuit switching. GPRS seringkali dianggap sebagai
generasi 2.5. yaitu digital dengan kecepatan menengah (hingga 150
Kbps), GPRS juga adalah akar dari munculnya 4G. Teknologi 2.5G merupakan
peningkatan dari teknologi 2G terutama dalam platform dasar GSM telah mengalami
penyempurnaan, khususnya untuk aplikasi data. Untuk yang berbasis GSM teknologi
2.5G di implementasikan dalam GPRS (General Packet Radio Services) dan WiDEN,
sedangkan yang berbasis CDMA diimplementasikan dalam CDMA2000 1x.
5. Teknologi
Generasi Ketiga (3G)
Teknologi generasi ketiga (3G Third Generation)
dikembangkan oleh suatu kelompok yang diakui dan merupakan kumpulan para ahli
dan pelaku bisnis yang berkompeten dalam bidang teknologi wireless di dunia.
Teknologi telepon seluler generasi ketiga mengandalkan fitur high-speed data
access sehingga memungkinkan tersedianya layanan-layanan data yang lebih
menarik. Teknologi ini memungkinkan proses komunikasi yang sebelumnya hanya
dengan suara, kini dapat melalui video sehingga proses komunikasi dapat menjadi
lebih baik. Selain itu, dengan kecepatan data yang tinggi, maka teknologi ini
juga dapat menawarkan layanan-layanan hiburan yang dapat dinikmati oleh
pengguna melalui ponselnya.
Apa
itu 3G (Third Generation)
ITU (Intenational Telecomunication Union)
mendefisikan 3G (Third Generation) sebagai teknologi yang dapat unjuk kerja
sebagai berikut :
Mempunyai
kecepatan transfer data sebesar 144 kbps pada kecepatan user 100 km/jam.
Mempunyai
kecepatan transfer data sebesar 384 kbps pada kecepatan Berjalan kaki.
Mempunyai
kecepatan transfer data sebesar 2 Mbps pada untuk user diam (stasioner).
6. Generasi ke-empat (4G)
4G
yang digadang gadang 500 kali lebih cepat daripada CDMA2000 dapat memberikan
kecepatan hingga 1Gbps jika anda di rumah atau 100Mbps ketika anda bepergian.
Bayangkan dengan kecepatan super itu anda dapat dengan mudah mendowload film
dengan kualitas HD. Dan dalam waktu yang singkat tentu saja. untuk mendownload
film berkapasitas 6GB saja hanya diperlukan waktu 6 Menit. Luar biasa .. mari
kita tunggu kedatangan teknologi yang super cepat ini. selain itu ini adalah
salahsatu solusi yang paling efektif untuk jaringan internet dipedasaan karena
lebih baik menanam 1 menara 4G untuk ber mil-mil jauhnya, daripada dengan
menyelimuti sawah-sawah dengan kabel fiber optik.
4G
adalah singkatan dari istilah dalam bahasa Inggris: fourth-generation
technology. Istilah ini umumnya digunakan mengacu kepada pengembangan teknologi
telepon seluler. 4G merupakan pengembangan dari teknologi 3G. Nama resmi dari
teknologi 4G ini menurut IEEE (Institute of Electrical and Electronics
Engineers) adalah “3G and beyond”.
Teknologi 4G
adalah istilah serapan dari bahasa Inggris: fourth-generation technology.
Istilah ini umumnya digunakan untuk menjelaskan pengembangan teknologi telepon
seluler.
Sistem 4G akan
dapat menyediakan solusi IP yang komprehensif dimana suara, data, dan arus
multimedia dapat sampai kepada pengguna kapan saja dan dimana saja, pada
rata-rata data lebih tinggi dari generasi sebelumnya. Belum ada definisi formal
untuk 4G. Bagaimanapun, terdapat beberapa pendapat yang ditujukan untuk 4G,
yakni: 4G akan merupakan sistem berbasis IP terintegrasi penuh.
Ini akan dicapai
setelah teknologi kabel dan nirkabel dapat dikonversikan dan mampu menghasilkan
kecepatan 100Mb/detik dan 1Gb/detik baik dalam maupun luar ruang dengan
kualitas premium dan keamanan tinggi. 4G akan menawarkan segala jenis layanan
dengan harga yang terjangkau. Setiap handset 4G akan langsung mempunyai nomor
IP v6 dilengkapi dengan kemampuan untuk berinteraksi internet telephony yang
berbasis Session Initiation Protocol (SIP).
3. Data yang telah
di kirim atau di proses tidak akan pernah terjadi tabrakan sekalipun jutaan
data yang sekali gus di kirim oleh user .karena data yang dikirim bersamaan
sakalipun itu akan saling mengantri dengan hitungan per sekian detik.
4. untuk jenis handphone sendiri yaitu semua
jenis handphone menggunakan WML.
5. Kelebihan:
- Easy To Learn
(Jika pengguna sudah pernah mempelajari Java, Groovy, C#, dan bahasa
pemrograman lainnya yang memengaruhi Kotlin),
- Safe, aman dari
null pointer exception,
- Open Source,
- Interoperable
With Java and Android, yaitu Kotlin dapat membaca library Java dan
begitupun sebaliknya,
- Concise, yaitu
tingkat kerumitannya tidak serumit bahasa Java alias lebih tidak mudah
daripada Java,
- Versatile,
yaitu dapat mengembangkan aplikasi selain aplikasi Android. Sama seperti
Java, Kotlin juga dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi untuk
Website.
Kekurangan:
Ukuran Runtime Tambahan
Ukuran Runtime Tambahan
Kotlin Standard Library dan runtime akan menambah ukuran .apk.
Walau hanya sekitar 800KB, jika aplikasimu sudah cukup besar, maka 800KB
tersebut bisa membuatmu melewati batas dan user akan berpikir dua kali untuk
mengunduh aplikasimu.
Kemudahan
kode dibaca di awal
Walau sintaks Kotlin yang ringkas
adalah kekuatannya, di awal mugkin kamu merasa Kotlin sulit dimengerti, karena
banyak hal yang terjadi dalam sedikit kode. Java mungkin bertele-tele, tapi
keuntungannya adalah semuanya dituliskan cukup jelas, artinya kode Java yang
tidak dikenal lebih mudah dipecahkan dibanding kode Kotlin yang tidak dikenal.
Dan, jika digunakan dengan
salah, operator overloading pada Kotlin bisa menghasilkan kode yang sulit
dibaca.
Minim Dukungan Resmi
Kotlin memang memiliki dukungan
yang baik pada Android Studio, tapi perlu diingat bahwa Kotlin belum didukung
sepenuhnya oleh Google.
Lalu, auto-complete dan
kompilasi pada Android Studio cenderung lebih lambat saat bekerja dengan
Kotlin, dibanding pada proyek murni Java.
Komunitas
yang lebih kecil dan sedikit pertolongan tersedia
Karena Kotlin merupakan bahasa yang cukup baru, komunitas Kotlin
cukup kecil, terutama dibandingkan dengan komunitas bahasa yang cukup mapan
seperti Java. Jika kamu akhirnya berpindah ke Kotlin, kamu
mungkin tidak menemukan jumlah tutorial, blog post, dan dokumentasi user yang
sama, dan lebih sedikit dukungan komunitas di forum dan Stack Overflow. Pada
waktu penulisan, mencari Kotlin di Stack Overflow hanya
mengembalikan 4.600 post dengan tag Kotlin, dibandingkan dengan
1.000.000+ post denga tag Java.
Komentar
Posting Komentar