tugas sesi 6
Revolusi industri adalah periode
industrialisasi besar – besaran yang terjadi selama akhir tahun 1700-an hingga
awal tahun 1800-an. Dimulai dari Britania Raya ketika perekonomian turun akibat
kehilangan kekuasaan di tanah koloni, Amerika yang akhirnya bisa berdiri
sendiri. Berawal dari penemuan – penemuan baru di bidang tekstil, revolusi
industri dengan cepat menyebar ke seluruh dunia. Penemuan – penemuan penting
pada periode revolusi industri yang pertama antara lain mesin – mesin tekstil
seperti The Spinning Jenny, The Power Loom, The Cotton Gin, kemudian munculnya
mesin uap dan zaman besi modern.
Revolusi industri pertama adalah
titik balik utama dalam sejarah yang ditandai dengan pergeseran dunia dari
ekonomi agraris dan kerajinan tangan menjadi ekonomi yang didominasi oleh
industri dan manufaktur mesin. Sayangnya, kehidupan bagi orang miskin dan kelas
pekerja terus diisi dengan tantangan. Upah bagi pekerja pabrik sangat rendah
dan kondisi kerjanya tidak aman serta monoton. Selain itu, anak – anak
dipekerjakan sebagai buruh. Kondisi ini berawal dari munculnya paham
kapitalisme yang merupakan hasil dari revolusi industri pertama. Alhasil, untuk
melawan kapitalisme, kaum buruh dan pekerja menciptakan paham baru yaitu
sosialisme, dimana semua orang sama dan harus berbagi kepemilikan atas kekayaan
negara.
Revolusi industri kedua
berlangsung antara tahun 1850 sampai tahun 1914, tepat sebelum perang dunia I.
Di masa ini, banyak penemuan – penemuan yang berhasil mengubah sejarah
peradaban dunia seperti telepon, bola ampu, piringan hitam, mesin pembakar
internal, mobil, dan pesawat terbang. Akan tetapi, dampak ekonomi yang
dihasilkan dari revolusi industri kedua mengakibatkan kondisi hidup yang
meningkat secara signifikan dan harga barang turun secara dramatis. Selain itu,
kegagalan panen di ladang tidak lagi berarti kelaparan dan kekurangan gizi,
sebab daerah pedesaan sudah bisa terhubung ke pasar besar melalui infrastruktur
transportasi.
Revolusi industri ketiga sering
dikenal sebagai revolusi digital, era kemunculan teknologi – teknologi digital
seperti komputer, internet, dan perangkat elektronik lainnya yang memungkinkan
setiap orang punya kesempatan mengakses dunia. Dimulai pada sekitar tahun
1950-an, revolusi industri ketiga membawa semikonduktor, komputasi mainframe,
komputasi personal, dan internet menuju revolusi digital. Beberapa penemuan
penting dalam revolusi industri ketiga antara lain HTML5 dengan WebRTC, sebuah
inkarnasi terbaru dari HTML yang merupakan kombinasi bahasa markup HTML yang
jauh lebih baik, Javascript lanjutan dan CSS 3(Cascading Styles Sheets).
Teknologi inilah dibalik kemampuan lamaweb untuk memutar video, audio, skala,
mask, memutar gambar 3D, grafik vektor, dan mentransport data secara real
time.
Penemuan lainnya yaitu crowdsourcing,
praktik bisnis yang melibatkan crowd (kerumuman orang atau
kelompok) untuk tujan bersama. Tujuan tersebut biasanya meliputi inovasi,
penyelesaian masalah, atau efisiensi. Praktik bisnis ini didukung oleh
teknologi baru dari internet seperti media sosial dan web 2.0. Berkat
konektivitas era ini yang terus berkembang, sekarang semakin mudah bagi
individu untuk berkontribusi secara kolektif, entah kontribusi itu berupa
gagasan waktu, keahlian, atau dana, untuk sebuah proyek. Beberapa perusahaan
yang menggunakan crowdsourcing antara lain Waze, McDonald,
Starbucks, Airbnb, Kitabisa.com, dan Lego.
Revolusi industri keempat
dibangun di atas revolusi digital, mewakili cara – cara baru ketika teknologi
menjadi tertanam dalam masyarakat dan bahkan tubuh manusia. Dasar yang
mendasari revolusi industri 4.0 terletak pada kemajuan dalam komunikasi dan
keterhubungan dibandingkan teknologi. Industri 4.0 dapat menyatukan dunia
digital dan fisik serta menawarkan peluang baru untuk mengumpulkan dan
menggunakan informasi.
Frasa revolusi industri 4.0
pertama kali diciptakan Klaus Schwab pada tahun 2016, dan diperkenalkan pada
tahun yang sama di World Economic Forum. Teknologi dan tren dalam era industri
4.0 seperti Internet of Things (IoT), robotika, virtual reality (VR), dan
kecerdasan buatan (AI) akan mengubah cara kita hidup dan bekerja.
Misalnya, Internet of Things
(IoT) tengah berkembang untuk menyatukan orang, bisnis, mesin, dan logistik.
IoT memiliki potensi untuk mengubah pemahaman kita tentang bagaimana segala
sesuatu dapat terhubung, dan juga memberikan nilai yang sangat besar bagi
dunia. Ada juga kecerdasan buatan (AI) yang merupakan bidang ilmu komputer yang
menekankan pada penciptaan mesin cerdas yang bekerja dan bereaksi seperti
manusia. Bentuk – bentuk AI sudah ada dalam genggaman kita seperti SIRI,
Asisten Google, Cortana, hingga algoritma dari penelusuran Google.
Dalam buku ini, Astrid mengupas
lebih dalam masing – masing teknologi yang dihasilkan dari revolusi industri
4.0 serta dampaknya bagi kehidupan manusia baik itu di sektor bisnis, sosial,
ekonomi, maupun kesehatan. Bahasa yang digunakan oleh Astrid dalam menjelaskan
konsep – konsep yang cukup rumit soal teknologi tergolong ringan, sehingga
siapapun bisa lebih mudah memahami tentang industri 4.0. Namun sayangnya, masih
banyak typo di buku ini yang seharusnya bisa diantisipasi bila
editor lebih teliti mengecek sebelum naik cetak. Buku seperti ini akan lebih
baik jika penulisannya ditulis dengan baik, tetapi secara keseluruhan, pembaca
masih bisa memahami ilmu – ilmu soal industri 4.0 dengan mudah karena bahasa
dan gaya komunikasinya yang ringan.
Komentar
Posting Komentar