jawaban UAS
No 1. 1. Model Waterfall
Model Waterfall
merupakan salah satu model untuk perencanaan dari sebuah Perangkat Lunak. Model
Waterfall adalah salah satu model klasik yang bersifat sistematis.
2. Model Spiral
Model spiral
(spiral model) adalah model pengembangan software dimana proses digambarkan
sebagai spiral. Setiap loop akan mewakili satu fase dari proses
pembuatan/perancangan software.
3. Model Incremental
Dalam model Incremental ini proses pengerjaan
perangkat lunak akan dilakukan perbagian sehingga bagian selanjutnya akan
dikerjakan setelah bagian awal telah selesai dan selanjutnya sampai
menghasilkan perangkat lunak yang lengkap dengan semua fungsi yang diperlukan
dan pengerjaan perangkat lunak berakhir.
4. Model Evolusi
Model evolusi adalah sebuah model yang
berulang-ulang. Model ini memiliki karakteristik yang memungkinkan para
programmer mengembangkan perangkat lunaknya menjadi semakin lengkap di tiap
versinya.
5. Model Prototype
Prototype merupakan salah satu metode
pengembangan perangat lunak yang banyak digunakan. Dengan metode prototyping
ini pengembang dan pelanggan dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan
sistem.
6. Model V /
V-Model.
Bisa dikatakan model ini merupakan perluasan
dari model waterfall. Disebut sebagai perluasan karena tahap-tahapnya mirip
dengan yang terdapat dalam model waterfall.
7. Model Rapid Application Development
(RAD)
Rapid Aplication Development (RAD) adalah
sebuah model proses perkembanganperangkat lunak sekuensial linier yang
menekankan siklus perkembangan yang sangat pendek (kira-kira 60 sampai 90
hari).
NO 2.
suatu model system dengan menggunakan use case 

NO 3. Berkembangnya
teknologi sistem informasi, maka penyajian informasi yang cepat dan efisien
sangat dibutuhkan oleh setiap orang. Perkembangan teknologi yang semakin pesat
saat ini menuntut diubahnya pencatatan manual menjadi sistem yang
terkomputerisasi. Demikian juga halnya pembayaran pasien pada suatu Rumah
Sakit. Rumah sakit sebagai salah satu institusi pelayanan umum di bidang
kesehatan membutuhkan keberadaan suatu sistem informasi yang akurat, handal,
serta cukup memadai untuk meningkatkan pelayanannya kepada para pasien serta
lingkungan yang terkait lainnya. Sistem informasi rumah sakit digunakan untuk
mempermudah dalam pengelolaan data pada rumah sakit.Sistem ini seharusnya sudah
menggunakan metode komputerisasi. Karena dengan penggunakan metode komputerisasi,
proses penginputan data, proses pengambilan data maupun proses pengupdate-an
data menjadi sangat mudah, cepat dan akurat.
NO 4. DBMS dapat digunakan untuk
menyimpan data yang dapat diakese melalui web browser. Query dapat dibuat
melalui form web dan format jawabannya dengan menggunakan markup language
semisal HTML untuk mempermudah tampilan pada browser. Semua vendor basisdata
menambah fitur ini untuk DBMS mereka.
Sistem (aplikasi/perangkat
lunak) pengelola basis data (DBMS) Pengelolaan basis data secara fisik tidak
ditangani langsung oleh user (pemakai), tetapi ditangani oleh sebuah perangkat
lunak (sistem) yang khusus / spesifik. Perangkat inilah disebut DBMS, yang akan
menentukan bagaimana data diorganisasi, disimpan, diubah, dan diambil kembali.
Perangkat tersebut juga menerapkan mekanisme pengamanan data (security),
pemakaian data secara bersama (sharing data), pemaksaan keakuratan /
konsistensi data, dan sebagainya.
NO 5. Asumsi Asumsi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah pihak manajemen perusahaan sepenuhnya
mendukung kegiatan Perancangan SISDM.
NO 6. Tahap implementasi
Tahap
implementasi merupakan tahap yang paling kritis karena untuk pertama kalinya system
informasi akan dipergunakan di dalam organisasi .
NO 7. Rencana implementasi system
Hal-hal pokok yang
harus disediakan sebelum implementasi :
A. Persiapan tempat
B. Pelatihan personel
C. Pembuatan dokumentasi
D. Konversi sistem baru
E. Peninjauan setelah implementasi
A. Persiapan tempat
B. Pelatihan personel
C. Pembuatan dokumentasi
D. Konversi sistem baru
E. Peninjauan setelah implementasi
PERSIAPAN TEMPAT
Pada tahap persiapan tempat dibagi menjadi dua, yaitu perencanaan fisik dan fasilitas.
1. Perencanaan Fisik
Untuk merealisasikan sistem informasi yang akan dibuat dibutuhkan beberapa komputer yang akan digunakan sebagai server dan client, serta alat pencetak output (printer). Perangkat-perangkat tersebut dirangkai menjadi sebuah jaringan LAN agar dapat saling berkomunikasi, dan diletakkan di sebuah ruangan, khususnya dibagian department penjualan.
2. Fasilitas
Untuk menjunjang kenyamanan aktifitas pegawai, perusahaan harus menyediakan fasilitas minimal berupa listrik, telepon, ventilasi, AC, karpet, keset anti debu, meja, dan rak untuk menyimpan file dan disk.
Pada tahap persiapan tempat dibagi menjadi dua, yaitu perencanaan fisik dan fasilitas.
1. Perencanaan Fisik
Untuk merealisasikan sistem informasi yang akan dibuat dibutuhkan beberapa komputer yang akan digunakan sebagai server dan client, serta alat pencetak output (printer). Perangkat-perangkat tersebut dirangkai menjadi sebuah jaringan LAN agar dapat saling berkomunikasi, dan diletakkan di sebuah ruangan, khususnya dibagian department penjualan.
2. Fasilitas
Untuk menjunjang kenyamanan aktifitas pegawai, perusahaan harus menyediakan fasilitas minimal berupa listrik, telepon, ventilasi, AC, karpet, keset anti debu, meja, dan rak untuk menyimpan file dan disk.
PELATIHAN PERSONEL
Pelatihan personel
sangat dibutuhkan untuk meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan personel serta
memudahkan penerimaan mereka terhadap sistem baru.
Kelompok yang wajib diberi pelatihan ada 3, yaitu :
1. Personel Teknis
Adalah orang-orang yang akan mengoperasikan dan memelihara sistem. Jadi, mereka harus benar-benar terlatih agar sistem yang telah dibangun dapat berjalan sesuai yang diinginkan, dan bila terjadi kerusakan pada sistem, mereka dapat langsung menangani sehingga tidak menimbulkan kerugian yang berarti.
2. Pekerja dan Supervisor
Mereka akan berinteraksi dengan sistem untuk mengerjakan tugas-tugas dan membuat keputusan. Pekerjaan mereka akan terganggu bila kelompok personel teknis tidak melakukan tugasnya dengan benar.
3. Manajer Umum (general manager)
Orang yang akan bertanggung jawab pada hasil kerja yang telah dilakukan, maka manajer umum termasuk kelompok yang wajib diberi pelatihan. Jangan sampai kinerja telah menggunakan sistem terkomputerisasi tetapi manajer umum masih menggunakan cara manual dalam mengambil keputusan.
1. Personel Teknis
Adalah orang-orang yang akan mengoperasikan dan memelihara sistem. Jadi, mereka harus benar-benar terlatih agar sistem yang telah dibangun dapat berjalan sesuai yang diinginkan, dan bila terjadi kerusakan pada sistem, mereka dapat langsung menangani sehingga tidak menimbulkan kerugian yang berarti.
2. Pekerja dan Supervisor
Mereka akan berinteraksi dengan sistem untuk mengerjakan tugas-tugas dan membuat keputusan. Pekerjaan mereka akan terganggu bila kelompok personel teknis tidak melakukan tugasnya dengan benar.
3. Manajer Umum (general manager)
Orang yang akan bertanggung jawab pada hasil kerja yang telah dilakukan, maka manajer umum termasuk kelompok yang wajib diberi pelatihan. Jangan sampai kinerja telah menggunakan sistem terkomputerisasi tetapi manajer umum masih menggunakan cara manual dalam mengambil keputusan.
Program
Pelatihan
Pelatihan bisa secara
tutorial atau kelas meliputi :
1. Pelatihan in-house (swa kelola/di tempat)
2. Pelatihan yang disediakan vendor
3. Pelatihan dari jasa luar
1. Pelatihan in-house (swa kelola/di tempat)
2. Pelatihan yang disediakan vendor
3. Pelatihan dari jasa luar
Teknik dan Alat Bantu Pelatihan
Teknik dan alat bantu pelatihan ada beberapa macam, diantaranya :
1. Teleconferencing
2. Perangkat lunak pelatihan interaktif
3. Pelatihan dengan instruktur
4. Pelatihan magang
5. Manual prosedur
6. Buku teks
Teknik dan alat bantu pelatihan ada beberapa macam, diantaranya :
1. Teleconferencing
2. Perangkat lunak pelatihan interaktif
3. Pelatihan dengan instruktur
4. Pelatihan magang
5. Manual prosedur
6. Buku teks
NO 8. Pentingnya manajemen proyek dalam
pengembangan system
Proyek
system informasi perlu lebih banyak waktu dan uang dalam pelaksanaanya dari pada
pengantisipasian atau system tidak bekerja sesuai harapan.ketika system informasi
tidak memenuhi harapan atau biaya terlalu banyak untuk di kembangkan ,
perusahaan mungkin tidak menyadari manfaat dari infestasi system informasi
mereka, dan system mungkin tidak dapat memecahkan masalah tersebut.
Komentar
Posting Komentar