metodologi penelitian


Desain Penelitian (lanjutan)

Survey Research



Penelitian survei termasuk ke dalam penelitian yang bersifat kuantitatif untuk meneliti perilaku suatu individu atau kelompok. Pada umumnya penelitian survei menggunakan kuesioner sebagai alat pengambil data. Penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Dalam penelitian survei diperlukan jumlah populasi yang cukup besar jika penelitinya menginginkan hasil yang mencerminkan kondisi nyata di lapangan. Metode survei ini sangat popular dan banyak digunakan dalam penelitian sosial dan bisnis karena cepat dan mudah untuk dilaksanakan.

Salah satu instrumen pengumpul data dalam penelitian adalah kuesioner. Kuesioner berisikan pertanyaan-pertanyaan berstruktur yang berkaitan dengan permasalahan dalam penelitian. Kuesioner ini nantinya akan disebarkan kepada responden atau objek yang menjadi pusat penelitian.

Sebelum kuesioner disebarkan kepada responden, sebaiknya kuesioner diujicobakan terlebih dahulu kepada sejumlah kecil responden. Hal ini berguna untuk mengetahui validitas dan reliabilitas dari alat ukur yang dimaksud. Selain itu juga bisa digunakan untuk mengetahui kemungkinan diterima atau ditolaknya hipotesis yang telah dirumuskan. Jika ternyata dalam uji coba kuesioner ini terdapat banyak kesalahan, maka peneliti bisa mengubah atau menyempurnakannya.

Dalam melakuian penelitian survei biasanya kuesionar yang akan disebarkan harus diujicobakan dulu beberapa kali untuk mengukur tingkat keakuratannya. Selama kuesioner tersebut memberikan hasil yang sudah konvergen maka pengujian sudah cukup dilakukan dan kuesioner bisa disebarkan langsung pada objek peneliti. Representatif dari sampel sangat penting karena jawaban dalam kuesioner tidak bisa diekstrapolasi karena sampling tekniknya berupa data representatif. Bila data tersebut dikumpulkan di daerah yang tidak benar atau tidak representatif maka sampling tekniknya bersifat acak atau random validity.


Misalnya dalam pengambilan sampel sensus statistik. Contoh penggunaan Quick Count pada saat pemilu beberapa waktu yang lalu. Pembentukan opini belum tentu samplingnya benar, hal tersebut tergantung pada sampling tekniknya representatif atau tidak. Bila sampling atau populasinya besar maka bisa digunakan statistik non- parametrik yang tidak mengikuti sebaran apapun. Dalam hal ini informasinya harus di standarisasi dengan mengajukan pertanyaannya yang bersifat tertutup dan terbuka.

Misalnya kita ingi mengetahui bagaimana komitmen top managemen terhadap IT manager. Untuk mejawab pertanyaan tersebut perlu adanya alur pikir untuk menyusun pertanyaan agar dapat menjawab permasalahan. Dengan menggunakan alur tertentu kita akan dapat mengetahui apa yang menjadi opini responden tanpa mereka sadari.

Dalam penelitian survei, teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah teknik campuran antara wawancara dan pengisian kuesioner oleh responden. Analisa yang didapat dari penggunaan pendekatan survey ini bersifat deskriptif dan explanatory. Data yang diperoleh diharapkan diisi dengan sebenar-benarnya oleh responden agar dapat dideskripsikan bagaimana keadaan yang sebenarnya di lapangan.

Penelitian survei dapat digunakan untuk maksud
 (1) penjajangan (eksploratif),
(2) deskriptif,

(3)          penjelasan (explanatory atau confirmatory), yakni untuk menjelaskan hubungan kausal dan pengujian hipotesa;
 (4) evaluasi,
(5) prediksi atau meramalkan kejadian tertentu di masa yang akan datang,
 (6) penelitian operasional, dan
 (7) pengembangan indikator-indikator sosial.

Kekuatan survei terletak pada data yang diambil langsung dari objek yang diteliti dengan mengajukan pertanyaanya secara berstruktur. Kelemahan survei terletak pada apa yang dijawab oleh responden belum tentu sesuai dengan isi hati mungkin saja jawaban yang diberikan hanya berupa refleksi sesaat dan bukan berdasarkan apa yang dirasakan. Namun walaupun begitu, bukan berarti riset yang dilakukan telah gagal, karena riset yang dilakukan mengkonfirm apa yang kita hipotesiskan. Riset atau penelitian dikatakan gagal apabila tidak mengikuti kaedah-kaedah ilmiah yang telah ditetapkan.

Menurut Singarimbun (1989), terdapat beberapa unsur dalam penelitian antara lain
1) konsep yang menggambarkan secara tepat fenomena yang hendak diteliti yang biasanya digunakan untuk  menggambarkan abstrak: kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial;
2) proporsi yaitu hubungan yang logis antara dua konsep, dimana proporsi tidak mempunyai format tertentu dan biasanya disajikan dalam bentuk kalimat peryataan yang menunjukkan hubungan antara dua konsep; 3) teori merupakan serangkaian asumsi, konsep, konstrak, defenisi, dan proporsi untuk menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antar konsep;
4) variable digunakan agar dapat diteliti sacara empiris dengan mengambil dimensi tertentu, dalam penelitian sosial terdapat dua macam bentuk variable yaitu variabel katagorikal dan variabel bersambungan; 5) hipotesa dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang menghubungkan antara dua variabel atau lebih;
6) Defenisi operasional merupakan konsep-konsep sosial yang diterjemahkan menjadi satuan yang lebih operasional.

Kesemua unsur dalam penelitian tersebut saling terkait antara satu dengan yang lainnya. Yang terpenting dalam penelitian survei adalah kita harus memperhatikan data yang kita kumpulkan karena data tersebut merupakan data yang didapatkan secara langsung dari objek penelitian. Pengukuran data dapat dilakukan dengan pemberian angka-angka atau label kepada unit analisis untuk merepresentasikan atribut-atribut konsep. Dalam proses pengukuran terdapat dua hal penting yaitu konseptualisasi dan operasionalisasi. Konseptualisasi yaitu bagaimana kita memproses formulasi yang ada dan memberikan penjelasaan atau penjabaran dari konsep tersebut. Sebuah konsep bisa mengacu pada katagori tunggal atau lebih, dimana nilai dari tiap katagori tersebut harus berbeda. Namun walaupun begitu ada konsep yang tidak bisa langsung diamati misalnya dalam mengukur kebohongan.

Pemilihan Sampel
                                   
Research sampling atau study sampling berguna untuk mencari dan meneliti sebagian kecil dari obyek, situasi atau periswa. Sebagian individu yang diselidiki dalam penelitian tersebut disebut sampel atau contoh, sedangkan semua individu yang diperoleh dari sampling tersebut disebut dengan populasi.

Populasi adalah sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu. Anggota Populasi disebut elemen populasi. Penentuan populasi berbeda dengan unit analisis. Unit analisis bisa pada tingkat individual, kelompok atau organisasi. Jika unit analisis adalah individual, maka populasi data akan menentukan siapa dan berapa individu yang akan diteliti.
Terdapat satu hal penting yang harus diperhatikan adalah keadaan homogenitas populasi. Jika keadaan populasi homogen maka jumlah sampel tidak menjadi suatu permasalahan.akan tetapi jika keadaan populasi hetrogen, maka peneliti harus menyelidiki katagori-katagori hetrogenitas dan seberapa besar populasi dalam setiap katagori yang ada. Peneliti dapat melakukan penelitian terhadap semua elemen populasi (penelitian sensus), namun juga dapat meneliti sebagian dari elemen populasi (penelitian sampel). Alasan dilakukannya penelitian sampel:

•                 Jumlah elemen populasi relatif banyak.

•                 Kualitas data penelitian sample sering lebih baik daripada penelitian sensus.

•                 Proses penelitian dengan menggunakan sampel relatif lebih cepat daripada sensus.
•                 Penelitian sampel dapat menghindari penelitian yang bersifat merusak.



Teknik-teknik Sampling

a.        Tenik random sampling (probability sampling) atau pengambilan sampling secara acak adalah teknik pengambilan sampel dimana semua individu dalam populasi baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.

b.         Teknik non random sampling (non probability sampling) adalah cara pengambilan sampel dimana tidak semua anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel penelitian. Penggunaan teknik non probability sampling ini terkadang digunakan dengan mempertimbangkan faktor- faktor tertentu.






MeNurut Sutrisno (1995:71) ada beberapa petunjuk dalam pengambilan sampel yaitu;
 (1) daerah generalisasi;
(2) penegasan sifat-sifat populasi;
(3) sumber-sumber informasi tentang populasi;
(4) besar kecilnya sample; dan
 (5) teknik sampling. Pencarian sample dengan cara sensus dilakukan karena elemen populasi relatif sedikit, variabilitas setiap elemen relatif tinggi (heterogen) dan untuk menjelaskan karakteristik setiap elemen dari suatu populasi.

Hubungan antara sample dengan populasi adalah analisis data sampel menghasilkan statistik sampel yang digunakan untuk mengestimasi para meter populasinya. Selain itu, parameter adalah ukuran depskripsi numeris yang dihitung dari pengukuran populasi.

Statistik sampel digunakan untuk membuat inferensi mengenai parameter populasinya.






Prosedur pemilihan Sampel:


1.               Mengidentifikasi populasi target

2.               Memilih kerangka pemilihan sample

3.               Menentukan metode pemilihan sampel.

4.               Merencanakan prosedur penentuan unit sampel.

5.               Menentukan unit sample

Dimana:

n = Sample size

Z = indicates confidence level (95% = 1.96)

σ    = standard deviation of variable in population e = sampling error




Kerangka sampel adalah daftar elemen-elemen populasi yang dijadikan dasar untuk mengambil sampel. Unit sampel adalah suatu elemen atau sekelompok elemen yang menjadi dasar untuk dipilih menjadi sampel. Pemilihan sampel dapat dilakukan satu tahap atau beberapa tahap. Elemen – elemen dalam unit sampel pada prosedur pemilihan sampel satu tahap adalah sama dengan elemen-elemn dalam kerangka sampel.


Rancangan evaluasi yang bersifat teknis mengkhususkan unit atau unit analisis yang akan dijadikan kajian. Keputusan tentang sampel baik ukuran sampel dan strategi pengambilan sampel tergantung pada keputusan pokok tentang ketepatan unit analisis untuk kajian yang bisa berupa perorangan, partisipan program, klien dan sebagainya yang merupakan unit analisis.
Terdapat dua macam cara teknik pengambilan sampel, yaitu:

1.   Metode pemilihan sampel probabilitas, yaitu metode pemilihan sampel secara acak.

Setiap elemen populasi mempuyai probabilitas yang sama untuk dipilih menjadi sampel. Pemilihan sampel dengan metode ini bisa dilakukan dari cara yang paling sederhana hingga yang kompleksitasnya tinggi. Yang termasuk dalam pemilihan sampel ini adalah:

a.               Simple random sampling yaitu pemilihan sampel dengan menggunakan angka random atau acak. Pengambilan sampel ini sering digunakan oleh peneliti apabila populasi yang diambil dari sampel merupakan populasi homogen yang hanya mengandung satu ciri.
b.               Sytematic sampling yaitu pengambilan sampel secara sistematis.

c.               Stratified sampling yaitu pengambilan sampel dengan cara bertingkat dan biasanya digunakan oleh peneliti apabila di dalam populasi terdapat strata atau tingkatan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya.
d.               Cluster Sampling yaitu pengambilan sampel dengan memilih kelompok tertentu secara acak dan biasanya digunakan oleh peneliti apabila di dalam populasi terdapat kelompok yang mempunyai ciri tersendiri.




2.          Metode pemilihan sampel non-probabilitas adalah pengambilan sampel secara tidak acak atau sampel diambil tanpa melalui proses seleksi. Elemen-elemen populasinya tidak mempunyai peluang yang sama untuk dijadikan sampel. Yang termasuk dalam pemilihan sampel ini adalah:

a.               Convience sampling yaitu pemilihan unit-unit analisa sesuai dengan penelitian

b.               Purposive sampling biasanya digunakan oleh peneliti jika peneliti mempunyai pertimbangan-pertimbangan tertentu di dalam pengambilan sampelnya.

c.               Quota sampling

d.               Snowball sampling yaitu pemilihan sampel berdasarkan karakteristik tertentu.






Contoh: Pengambilan sampel terhadap sekelompok mahasiswa yang dimulai dari

target population  sampling frame  sample.
















Ukuran sampel sangat tergantung dari variasi populasinya. Semakin besar dispersi atau variasi populasi maka semakin besar ukuran sampel yang diperlukan agar estimasi terhadap parameter dapat dilakukan dengan akurat dan memenuhi presisi. Ukuran sampel juga dipengaruhi oleh keyakinan peneliti dalam melakukan estimasi.

Action Research

Action research merupakan penelitian yang berfokus langsung pada tindakan sosial. Empowering ada peneliti yang terjun langsung ke daerah penelitian karena tidak bisa disurvei. Dengan memahami dan mencatat pola-pola yang ada. Secara metodologis tidak kuat. Ada bentuk riset lain mungkin secara metodologi tidak kuat tapi ada knowladge yang bisa digali dari situ.

Penelitian tindakan (action research) adalah penelitian baik kualitatif maupun kuantitatif. Penelitian tindakan adalah cara melakukan masalah pada saat yang bersamaan. Penelitian tindakan ini merupakan metode yang didasarkan pada tindakan masyarakat yang seringkali diselenggarakan pada suatu latar yang luas, seperti di rumah sakit, pabrik, sekolah, dan lain sebagainya.



Ethnographic Research

Penelitian etnographi adalah penelitian yang memfokuskan diri pada budaya dari sekelompok orang. Umumnya penelitian etnogarhi meneliti tentang budaya secara umum. Penelitian ethographic hampir sama dengan action riset. Penelitian ini lebih terfokus pada organisasi yang mendefenisikan grup of people. Misalnya kajian tentang pembagian irigasi di Bali (SUBAK). Masyarakatnya berkumpul untuk pembagian air ke sawah.


Case Studies Research

Studi kasus merupakan penelitian yang memusatkan perhatian pada suatu kasus tertentu dengan menggunakan individu atau kelompok sebagai bahan studinya. Penggunaan penelitian studi kasus ini biasanya difokuskan untuk menggali dan mengumpulkan data yang
lebih dalam terhadap obyek yang diteliti untuk dapat menjawab permasalahan yang sedang terjadi. Sehingga bisa dikatakan bahwa penelitian bersifat deskriptif dan eksploratif.

Dalam penelitian studi kasus terdapat investigasi empiris tentang sesuatu fenomena yang ingin dipecahkan oleh peneliti. Apa yang dimaksud dengan fenomena dan sejak kapan sesuatu itu disebut sebagai fenomena. Misalnya apa fenomena (kejadian, peristiwa) yang ada pada bidang IT. Bagaimana dan kenapa orang yang menggunakan IT ada yang gagal ada yang sukses. Fenomena, bisa digali dengan melakukan penelitian studi kasus. Studi kasus yang diambil bisa berasal dari suatu organisasi, komunitas tertentu ataupun dengan cakupan yang lebih luas lagi.

Penelitian case study (studi kasus) berbeda dengan penelitian survei. Pada penelitian survei jumlah sampelnya cukup luas sedangkan pada case study jumlah sampel yang diambil sangat sedikit atau hanya beberapa orang saja. Namun persamaan diantara penelitian survei dan studi kasus adalah keduanya sama-sama menggali fenomena.

Misalnya kita ingin melihat bagaimana keadaan perusahaan apabila kita ingin menerapkan atau menggunakan IRP. Untuk itu maka perlu dikaji pola-pola penerapannya diberbagai macam negara, di cari model dan polanya, setelah itu baru diujicobakan pada kasus yang akan kita teliti.

Penelitian studi kasus datanya harus berupa data primer. Data ini dapat dikumpulkan dalam bentuk dokumen-dokumen yang telah divalidasi dan dilakukan verifikasi konfirmasi data ke primary source-nya. Dalam hal ini perlu dicari data primernya. Sumber data yang diambil dari tesis atau disertasi tidak bisa digunakan karena data tersebut bukan data primer melainkan data tertier karena diambil dari data lain yang kemudian diolah. Kita bisa mencari pemecahan studi kasus tersebut dengan cara membangun polanya dari studi-studi yang telah ada.


Studi kasus merupakan strategi penelitian yang terfokus pada pemahaman terhadap sesuatu yang dinamis dalam konteks tunggal. Studi kasus dapat melibatkan satu kasus atau lebih, dengan tingkat analisa yang berbeda-beda. Studi kasus dapat digunakan untuk memberikan gambaran terhadap suatu masalah, pengujian teori, atau pembentukan teori.




DAFTAR PUSTAKA

Hasibuan, Zainal. A. Metodologi Penelitian Pada Bidang Ilmu Komputer Dan Teknologi Informasi: Konsep, Teknik dan Aplikasi. Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia. 2007.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

persamaan regresi ganda

Korelasi dan Regresi Berganda